Jumat, 10 Juni 2016

Penyakit Phobia

Phobia
  1. Pengertian Phobia
     Phobia adalah rasa ketakutan kuat (berlebihan) terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian, yang ditandai dengan keinginan untuk ngejauhin sesuatu yang ditakuti itu.Bedanya sama rasa takut biasa adalah, hal yang ditakuti sebenarnya nggak menyeramkan untuk sebagain besar orang.

    Berdasarkan jenis ketakutannya, phobia dibagi menjadi dua. Phobia yang pertama adalah phobia spesifik. Fobia spesifik biasanya mulai berkembang sejak masa kanak-kanak atau remaja. Contoh-contoh fobia spesifik adalah phobia terhadap lingkungan (kedalaman air atau ketinggian), phobia terhadap hewan (ular, ulat, atau laba-laba), phobia terhadap situasi (berkunjung ke dokter), phobia seksualitas (takut tertular penyakit seksual), dan phobia secara fisik (takut jarum suntik atau darah).

    Phobia jenis kedua adalah phobia kompleks. Jenis phobia ini biasanya berkembang di masa dewasa. Salah satu contoh phobia kompleks adalah phobia sosial. Orang yang menderita fobia ini akan merasa cemas ketika berada di lingkungan sosial. Mereka takut dipermalukan orang lain atau mempermalukan dirinya sendiri jika salah bicara. Tentu saja hal ini akan sangat mengganggu keseharian penderitanya, termasuk dampaknya dalam dunia bisnis, pekerjaan, relasi, maupun terhambatnya pengembangan diri.
  2.  Penyebab Phobia
    Hingga kini penyebab phobia belum diketahui secara jelas. Meski begitu, ada beberapa faktor yang diduga kuat dapat menyebabkan kondisi ini, di antaranya:
    • Peristiwa traumatis. Ada beberapa contoh peristiwa yang dapat menyebabkan seseorang mengalami trauma hingga pada akhirnya memicu munculnya fobia, misalnya pengalaman diserang binatang atau serangga, pengalaman terjebak di dalam sebuah ruangan tertutup atau lift, pengalaman berada di tengah-tengah tawuran atau kerusuhan massa, pengalaman dimusuhi, atau mendapat penolakan dari orang lain.
    • Temperamen yang tinggi. Seseorang yang berkepribadian terlalu sensitif, selalu berpikiran negatif, dan sangat pemalu akan lebih rentan mengalami fobia.
    • Memiliki orang tua penderita fobia. Disinyalir bahwa fobia merupakan kondisi yang dapat diwarisi. Apabila terdapat anggota keluarga yang memiliki fobia terhadap situasi atau pun objek tertentu, maka risiko Anda terkena fobia juga tinggi.
      Beberapa istilah sehubungan dengan fobia :
      • achluophobia - ketakutan terhadap kegelapan
      • afrophobia - ketakutan akan orang Afrika atau budaya Afrika.
      • agoraphobia - takut pada lapangan.
      • androphobia - ketakutan kepada laki-laki
      • antlophobia - takut akan banjir.
      • arachnophobia - ketakutan pada laba-laba.
      • arithmophobia - takut akan angka.
      • bibliophobia - takut pada buku.
      • caucasophobia - ketakutan akan orang dari ras kaukasus.
      • cenophobia - takut akan ruangan yang kosong.
      • claustrophobia - takut akan ruang sempit seperti lift.
      • dendrophobia - takut pada pohon.
      • ecclesiophobia - takut pada gereja.
      • felinophobia - takut akan kucing.
      • genuphobia - takut akan lutut.
      • hydrophobia - ketakutan akan air.
      • hyperphobia - takut akan ketinggian.
      • iatrophobia - takut akan dokter.
      • japanophobia - ketakutan akan orang jepang.
      • lachanophobia - ketakutan pada sayur-sayuran.
      • lygopobia - ketakutan akan kegelapan.
      • necrophobia - takut akan kematian.
      • panophobia - takut akan segalanya.
      • photophobia - ketakutan akan cahaya.
      • ranidaphobia - takut pada katak.
      • schlionophobia - takut pada sekolah.
      • tripofobia - ketakutan akan lubang yang banyak.
      • uranophobia - ketakutan akan surga.
      • xanthophobia - ketakutan pada warna kuning.
      • nomofobia - takut/gelisah ketika tidak memegang smartphone.
      • astrafobia - ketakutan pada petir.















Sumber :
 http://www.alodokter.com/fobia
https://id.wikipedia.org/wiki/Fobia

Kamis, 09 Juni 2016

Tugas IAD bagian 8

Konsep dan Notasi Dasar Proposi

KONSEP DAN NOTASI DASAR PROPOSISI
Proposisi
Di dalam matematika, tidak semua kalimat berhubungan dengan logika. Hanya kalimat yang bernilai benar atau salah saja yang digunakan dalam penalaran. Kalimat tersebut dinamakan proposisi (preposition).
Proposisi adalah kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak dapat sekaligus keduanya. Kebenaran atau kesalahan dari sebuah kalimat disebut nilai kebenarannya (truth value).
Contoh berikut ini dapat mengilustrasikan kalimat yang merupakan proposisi dan mana yang bukan.
Contoh 1.1
a)    6 adalah bilangan genap
b)    Soekarno adalah Presiden Indonesia yang pertama
c)    2 + 2 = 4
d)    Ibukota Provinsi Jawa Barat adalah Semarang
e)    12 ≥ 19
f)     Kemarin hari hujan
g)    Suhu di permukaan laut adalah 21 derajat celcius
h)   Pemuda itu tinggi
i)     Kehidupan hanya ada di Planet Bumi
Semuanya merupakan proposisi. Proposisi a, b, c bernilai benar, tetapi proposisi d salah karena ibukota Jawa Barat seharusnya Bandung dan proposisi e bernilai salah karena seharusnya 12 ≤ 19. Proposisi f sampai I memang tidak dapat langsung ditetapkan kebenarannya, namun satu hal yang pasti, proposisi-proposisi tersebut tidak mungkin benar dan salah sekaligus. Kita bisa menetapkan nilai proposisi tersebut benar atau salah. Misalnya, proposisi f bias kita andaikan benar (hari kemarin memang hujan) atau salah (hari kemarin tidak hujan). Demikian pula halnya untuk proposisi g dan h. Proposisi i bias benar atau salah, karena sampai saat ini belum ada ilmuwan yang dapat memastikan kebenarannya.
Contoh 1.2
a)    Jam berapa kereta api Argo Bromo tiba di Gambir?
b)    Serahkan uangmu sekarang!
c)    x + 3 = 8
d)    x > 3
bukan proposisi. Kalimat a adalah kalimat Tanya, sedangkan kalimat b adalah kalimat perintah, keduanya tidak mempunyai nilai kebenaran. Dari contoh 1.1 dan 1.2 di atas, dapat disimpulkan bahwa proposisi selalu dinyatakan sebagai kalimat berita, bukan sebagai kalimat Tanya maupun kalimat perintah. Kalimat c dan d bukan proposisi karena kedua kalimat tersebut tidak dapat ditentukan benar maupun salah sebab keduanya mengandung peubah (variable) yang tidak dispesifikasikan nilainya. Tetapi kalimat
“Untuk sembarang bilangan bulat n ≥ 0, maka 2n adalah bilangan genap”
Bidang logika yang membahas proposisi dinamakan kalkulus proposisi(propositional calculus) atau logika proposisi (propositional logic).
Secara simbolik, proposisi biasanya dilambangkan dengan huruf kecil sepertipqr, …. misalnya,
p: 6 adalah bilangan genap,
Untuk mendefinisikan p sebagai proposisi “6 adalah bilangan genap”. Begitu juga untuk
q : soekarno adalah Presiden Indonesia yang pertama.
r : 2 + 2 = 4.
dan sebagainya.

Mengkombinasikan Proposisi
Operator yang digunakan untuk mengkombinasikan proposisi disebutoperator logika. Operator logika dasar yang digunakan  adalah dan (and),atau (or), dan tidak (not). Dua operator pertama dinamakan operator binerkarena operator tersebut mengoperasikan dua buah proposisi, sedangkan  operator ketiga dinamakan operator uner karena ia hanya membutuhkan satu buah proposisi.
Proposisi baru yang diperoleh dari pengkombinasian tersebut dinamakanproposisi majemuk (compound proposition). proposisi yang bukan merupakan kombinasi proposisi lain disebut proposisi atomik. Proposisi majemuk ada tiga macam, yaitu konjungsi, disjungsi, dan ingkaran. Ketiganyadidefinisikan sebagai berikut:
DEFINISI. Misalkan  dan adalah proposisi. Konjungsi (conjunction) dan , dinyatakan dengan notasi , adalah proposisi
p dan
Disjungsi (disjunction)  dan , dinyatakan dengan notasi , adalah proposisi
p atau
Ingkaran atau (negation) dari , dinyatakan dengan p, adalah proposisi tidak p
Catatan:
  1. Beberapa literatur menggunakan notasi “p”, ””, atau ”not p” untuk menyatakan lingkaran.
  2. Kata “tidak” dapat dituliskan di tengah pernyataan. Jika kata “tidak” diberikan di awal pernyataan maka ia biasanya disambungkan dengan kata “benar” menjadi “tidak benar”. Kata “tidak” dapat juga diganti dengan “bukan” bergantung dengan rasa bahasa yang tepat untuk pernyataan tersebut.
Berikut contoh-contoh proposisi majemuk dan notasi simboliknya. Ekspresi proposisi majemuk dalam notasi simbolik disebut juga ekspresi logika.
Contoh 1.2
Diketahui proposisi-proposisi berikut:
p: Hari ini hujan
q : Murid-murid diliburkan dari sekolah
Maka
pq : Hari ini hujan dan murid-murid diliburkan dari sekolah
pq : Hari ini hujan atau murid-murid diliburkan dari sekolah
p : Tidak benar hari ini hujan (atau dalam kalimat lain yang lebih lazim: Hari ini tidak hujan)
Tabel Kebenaran
Nilai kebenaran dari proposisi majemuk ditentukan oleh nilai kebenaran dari proposisi atomiknya dan cara mereka dihubungkan oleh operator logika.
  1. Misalkan dan adalah proposisi.
  • Konjungsi p ^ q bernilai benar jika dan q keduanya benar, selain itu nilainya salah
  • Disjungsi p v q bernilai salah jika dan q keduanya salah, selain itu nilainya benar
  • Negasi p, yaitu ~p, bernilai benar jika p salah, dan sebaliknya
Misalkan
p: 17 adalah bilangan prima
q: bilangan prima selalu ganjil
jelas bahwa p bernilai benar dan bernilai salah sehingga konjungsi
p ^ q: 17 adalah bilangan prima dan bilangan prima selalu ganjil adalah salah.
Satu cara yang praktis untuk menentukan nilai kebenaran proposisi majemuk adalah menggunakan tabel kebenaran. Tabel kebenaran menampilkan hubungan antara nilai kebenaran dari proposisi atomik. Tabel 1.1 menunjukkan tabel kebenaran untuk konjungsi, disjungsi, dan ingkaran. Pada tabel tersebut, T=true(benar), dan F=false(salah).
Tabel 1.1 Tabel kebenaran konjungsi, disjungsi, dan ingkaran
p q p ^ q
T T T
T F F
F T F
F F F
p q p  v q
T T T
T F T
F T T
F F F
p q
T F
F T
Contoh soal: Jika p, q, radalah proposisi. Bentuklah tabel kebenaran dari ekspresi logika
(p ^ q) v (~q ^ r)
Penyelesaian:
Ada 3 buah proposisi atomic di dalam ekspresi logika dan setiap proposisi hanya mempunyai 2 kemungkinan nilai, sehingga jumlah kombinasi dari semu proposisi tersebut adalah  buah. Tabel kebenaran dari proposisi (p ^ q) v (~q ^ r) ditunjukkan pada tabel 1.2.
Tabel 1.2 tabel kebenaran proposisi (p ^ q) v (~q ^ r)
p q r p ^ q ~q ~q ^ r (p ^ q) v (~q ^ r)
T T T T F F T
T T F T F F T
T F T F T T T
T F F F T F F
F T T F F F F
F T F F F F F
F F T F T T T
F F F F T F F
Proposisi majemuk dapat selalu bernilai benar untuk berbagai kemungkinan nilai kebenaran masing-masing proposisi atomiknya, atau selalu bernilai salah untuk berbagai kemungkinan nilai kebenaran masing-masing proposisi atomiknya. Jadi, sebuah proposisi majemuk disebut tautologi jika ia benar untuk semua kasus, sebaliknya disebut kontradiksi jika ia salah untuk semua kasus.
Yang dimaksud dengan “semua kasus” di dalam definisi si atas adalah semua kemungkinan nilai kebenaran dari proposisi atomiknya. Proposisi tautologi dicirikan pada kolom terakhir pada tabel kebenarannya hanya memuat True. Proposisi kontradiksi dicirikan pada kolom terakhir pada tabel kebenarannya hanya memuat False.
Hukum – Hukum Proposisi
Proposisi, dalam kerangka hubungan ekivalen logika, memenuhi sifat-sifat yang dinyatakan dalam sejumlah hukum pada tabel di bawah.Beberapa hukum tersebut mirip dengan hukum aljabar pada system bilangan riil, misalnya a(b + c) = ab + ac, yaitu hukum distributif, sehingga kadang-kadang hukum logika proposisi dinamakan juga hukum-hukum aljabar proposisi.
  1. 1. Hukum identitas
i.            p v F ó p
ii.            p ^ T ó p
  1. 2. Hukum null dominasi
i.            p ^ F ó F
ii.            p v T ó T
  1. 3. Hukum negasi
i.            p v ~p ó T
ii.            p ^ ~p ó F
  1. Hukum idempotent
i.            p v p ó p
ii.            p ^ p ó p
  1. 5. Hukum involusi
~(~p) ó p
  1. Hukum penyerapan
i.            p v (p ^ q) ó p
ii.            p ^ (p v q) ó p
  1. 7. Hukum komutatif
i.            p v q ó q v p
ii.            p ^ q ó q ^ p
  1. Hukum assosiatif
i.            p v (q v r) ó (p v q) v r
ii.            p ^ (q ^ r) ó (p ^ q) ^ r
  1. 9. Hukum distributif
i.            p v (q ^ r) ó (p v q) ^ (p v r)
ii.            p ^ (q v r) ó (p ^ q) v (p ^ r)
10.  Hikum de morgan i.            ~(p ^ q) ó ~p v ~q
ii.            ~(p v q) ó ~p ^ ~q
Hukum-hukum logika di atas bermanfaat untuk membuktikan ke-ekivalenan dua buah proposisi. Selain menggunakan tabel kebenaran, ke-ekivalenan dapat dibuktikan dengan hukum-hukum logika, khususnya pada proposisi majemuk yang mempunyai banyak proposisi atomik. Bila suatu proposisi majemuk mempunyai n buah proposisi atomic, maka table kebenarannya terdiri dari  baris. Untuk yang besar jelas tidak praktis menggunakan tabel kebenaran, misalnya untuk n=10 terdapat  baris di dalam tabel kebenarannya.

Implikasi
Adalah suatu pernyataan majemuk p dan q yang digabung dengan memakai kata hubung logika “jika…maka…”.
Implikasi suatu pernyataan dilambangkan dengan p→q. Dibaca :
  1.  Jika p maka q
  2.  p berimplikasi q
  3.  q hanya jika p
  4.  p syarat cukup untuk q
  5.  q syarat perlu untuk p
Pada  implikasi, p disebut anteseden (hipotesis), q disebut konklusi (kesimpulan).
Nilai kebenaran: untuk p→q bernilai salah hanya berlaku untuk p pernyataan bernilai benar dan q pernyataan bernilai salah.
p q p→q≡¬pVq
B B B
B S S
S B B
S S B


Implikasi Logis
“jika Andi rajin belajar maka Andi naik kelas”
Jika pada kenyataannya Andi rajin belajar maka sebagai konskuensi logis dari pernyataan di atas pasti Andi naik kelas.
Misal     p: Andi rajin belajar
q: Andi naik kelas
maka ((p→q)∧p)→q, nilainya akan selalu benar.
p q p→q ((p→q)∧p) ((p→q)∧p)→q
B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B


TAUTOLOGI
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Sebuah Tautologi yang memuat pernyataan Implikasi disebut Implikasi Logis. Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan Tautologi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai B (benar) maka disebut Tautologi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika.
Contoh:
Lihat pada argumen berikut:
Jika Tono pergi kuliah, maka Tini juga pergi kuliah. Jika Siska tidur, maka Tini pergi kuliah. Dengan demikian, jika Tono pergi kuliah atau Siska tidur, maka Tini pergi kulah.
Diubah ke variabel proposional:
A  Tono pergi kuliah
B  Tini pergi kuliah
C  Siska tidur
Diubah lagi menjadi ekspresi logika yang terdiri dari premis-premis dan kesimpilan. Ekspresi logika 1 dan 2 adalah premis-premis, sedangkan ekspresi logika 3 adalah kesimpulan.
(1)   A → B                                    (Premis)
(2)   C → B                         (premis)
(3) (A V C) → B              (kesimpulan)
Maka sekarang dapat ditulis: ((A → B) ʌ (C → B)) → ((A V C) → B
A B C A → B C → B (A → B) ʌ (C → B) A V C (A V C) → B
B B
B
B
S
S
S
S
B B
S
S
B
B
S
S
B S
B
S
B
S
B
S
B B
S
S
B
B
B
B
B B
S
B
B
B
S
B
B B
S
S
B
B
S
B
B B
B
B
B
S
B
S
B B
S
S
B
B
S
B
B B
B
B
B
B
BB
Dari tabel kebenaran diatas menunjukkan bahwa pernyataan majemuk :
((A → B) ʌ (C → B)) → ((A V C) → B adalah semua benar (Tautologi).
Contoh tautologi dengan menggunakan tabel kebenaran:
  1.  (p ʌ  ~q)  p
Pembahasan:
p q ~q (p ʌ ~q) (p ʌ ~q)  p
B B
S
S
B S
B
S
S B
S
B
S B
S
S
B B
B
B
Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan Tautologi dengan alasan yaitu semua pernyataannya bersifat benar atau True (T). maka dengan perkataan lain pernyataan majemuk (p ʌ ~q)  p selalu benar.
  1.  [(p  q) ʌ p] p  q
Pembahasan:
p q (p  q) (p  q) ʌ p [(p  q) ʌ p] p  q
B B
S
S
B S
B
S
B S
B
B
B S
S
S
B B
B
B
(1)                       (2)                   (3)                      (4)                                   (5)
Berdasrkan tabel diatas pada kolom 5, nilai kebenaran pernyataan majemuk itu adalah BBBB. Dengan perkataan lain, pernyataan majemuk           [(p  q) ʌ p] p  q selalu benar
Pembuktian dengan cara kedua yaitu dengan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum ekuivalensi logika.
Contoh:
  1.  (p ʌ q)  q
Penyelesaian:
(p ʌ q)  q  ~(p ʌ q) v q
~p v ~q v q
~p v T
T ………….(Tautologi)
Dari pembuktian diatas telah nampaklah bahwa pernyataan majemuk dari (p ʌ q)  q adalah tautologi karena hasilnya T (true) atau benar.
Pembuktian dengan menggunakan tabel kebenaran dari pernyataan majemuk  (p ʌ q)  q yaitu:
P q (p ʌ q) (p ʌ q)  q
B B
S
S
B S
B
S
B S
S
S
B B
B
T
Pada tabel diatas nampaklah bahwa kalimat majemuk (p ʌ q)  q merupakan Tautologi.
  1.  q  (p v q)
penyelesaian:
q  (p v q)     ~q v (p v q)
~q v (q v p)
T v p
T …………(Tautologi)


  1.    KONTRADIKSI
Kontradiksi adalah kebalikan dari tautologi yaitu suatu bentuk pernyataan yang hanya mempunyai contoh substansi yang salah, atau sebuah pernyataan majemuk yang salah dalam segala hal tanpa memandang nilai kebenaran dari komponen-komponennya. Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan tersebut kontradiksi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai F  atau salah maka disebut kontradiksi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika.
Contoh dari Kontradiksi:
  1.  (A ʌ ~A)
Pembahasan:
A ~A (A ʌ ~A)
B S S B S S
Dari tabel kebenaran diatas dapatlah disimpulkan bahwa pernyataan majemuk (A ʌ ~A) selalu salah.
  1.  P ʌ (~p ʌ q)
Pembahasan:
p q ~p (~p ʌ q) P ʌ (~p ʌ q)
B B
S
S
B S
B
S
S S
B
B
S S
B
S
S S
S
S
Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan kontradiksi dengan alasan yaitu semua pernyataan bernilai salah (F).

  1.    Ekuivalensi Logika
Dua atau lebih pernyataan majemuk yang mempunyai nilai kebenaran sama disebut ekuivalensi logika dengan notasi “ dua buah pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen, jika kedua pernyataan majemuk itu mempunyai nilai kebenaran yang sama untuk semua kemungkinan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan komponen-komponennya.
Hukum-Hukum Ekuivalensi Logika:
  1.  Hukum komutatif:
p ʌ q  q ʌ p
p v q q v p
  1.  Hukum asosiatif:
(p ʌ q) ʌ r  p ʌ (q ʌ r)
(p v q) v r  p v (q v r)
  1.  Hukum distributif:
p ʌ (q v r)  (p ʌ q) v (p ʌ r)
p v (q ʌ r)  (p v q) ʌ (p v r)
  1.  Hukum identitas:
p ʌ T  p
p v F  p
  1.  Hukum ikatan (dominasi):
P v T  T
P v F  F
  1.  Hukum negasi:
P v ~p  T
P ʌ ~p  F
  1.  Hukum negasi ganda (involusi):
~(~p)  p
  1.  Hukum idempoten:
P ʌ p  p
p v p  p
  1.  Hukum de morgan:
~( p ʌ q)  ~p v ~q
~(p v q)  ~p ʌ ~q
  1.   Hukum penyerapan (absorpsi):
p v (P ʌ q)  p
P ʌ (p v q)  p
  1.  Hukum T dan F:
~T  F
~F  T
  1.  Hukum implikasi ke and/or:
P  q  ~p v q
Dengan adanya hukum-hukum diatas, penyelesaian soal-soal baik yang bersifat tautologi, kontradiksi dan ekuivalensi logika tidak hanya menggunakan tabel kebenaran namun juga bisa dengan menggunakan jalan penurunan yaitu dengan memanfaatkan 12 (dua belas) hukum-hukum ekuivalensi logika tersebut.
Dengan menggunakan prinsip-prinsip di atas, maka kalimat-kalimat yang kompleks dapat disederhanakan, seperti contoh berikut:
  1.  Buktikan ekuivalensi berikut: ~(p v ~q) v (~p ʌ ~q)  ~p
Jawab:
~(p v ~q) v (~p ʌ ~q)  (~p ʌ q) v (~p ʌ ~q)
~p ʌ (q v ~q)
~p ʌ T
~p ………..(terbukti)
  1.  Tunjukkan bahwa:  ~(p v q)  (~p ʌ ~q)
Tabel kebenaran ~(p v q) dan (~p ʌ ~q) yaitu:
p q ~p ~q p v q ~(p v q) (~p ʌ ~q)
B B
S
S
B S
B
S
S S
B
B
S B
S
B
B B
B
S
S S
S
B
S S
S
B
(1)          (2)             (3)        (4)        (5)             (6)                      (7)
Dari tabel diatas pada kolom ke(6) dan (7), jelas bahwa ~(p v q)  (~p ʌ ~q).
Jadi, ~(p v q)  (~p ʌ ~q).




Sumber : 
http://dedekyohana93.blogspot.com/2012/11/tautologi-kontradiksi-dan-ekuivalensi_4667.html
Munir, Rinaldi, Matematika Diskrit, Informatika, 2005

Tugas IAD bagian 7

Pendahuluan

Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak menunjukkan kemajauan yang luar biasa. Banyak hal dari sektor kehidupan yang telah menggunakan keberadaan dari teknologi itu sendiri. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek.









MATERI

Dampak Perkembangan IPA dan Teknologi Terhadap Kehidupan Manusia

A.  IPTEK dan Perkembangannya

Menurut Adolf Portman, secara biologis manusia dipandang sebagai premature, karena manusia tidak memiliki daya penyesuaian terhadap lingkungan secara alami. Saat manusia baru lahir, tanpa perlindungan orang tua atau lingkungannya, manusia tidak dapat bertahan hidup. Tetapi kekurangan ini diganti dengan kemampuan manusia untuk menciptakan suatu lingkungan tiruan yang bentuknya beraneka ragam.dalam hl ini manusia dibekali teknik untuk membuat lingkungan menjadi cocok dengan dirinya, sehingga muncul kebudayaan manusia sebagai hasil abstraksi manusia terhadap lingkungan dan permasalahannya. Makin tinggi tingkat kemampuan berabstraksi, makin tinggi pula kebudayaan orang atau bangsa tersebut.
Teknik secara umum diartikan sebagai alat perlengkapan dan metode membuat sesuatu. Teknologi adalah suatu cara untuk teknik memproduksi atau proses membuat sesuatu yang lebih mengembangkan keterampilan manusia.
Pada dasarnya, teknologi adalah ilmu terapan, sebaliknya teknologi juga mendorong diciptakannya atau ditimbulkannya ilmu pengetahuan yang lebih maju lagi.

  1.    Fase-fase proses teknik

 a.    Fase teknik destruktif, pada fase ini memecahkan segala permasalahan dan kebutuhannya, manusia langsung mengambil dari alam, tidak ada usaha untuk mengembalikannya ke alam.
  b.    Fase teknik konstruktif, masyarakat pada fase ini telah mampu melakukan penciptaan, sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang sebelumnya tidak terdapat di alam. Dengan penciptaan baru ini, sedikit demi sedikit manusia telah menciptakan lingkungan baru yang selalu bermodalkan alam sekitar sehingga merupakan “the second nature” atau “alam kedua”.
c.    Fase modern, fase ini merupakan puncak perkembangan teknik yang telah dicapai manusia. Teknik modern ini bertitik tolak dari analisa matematis alam, sehingga manusia mampu membangun suatu peradaban baru, yaitu perdaban mesin. Ciri peradaban mesin diantaranya adalah kesatuan bahasa internasional sebagai pengantar dan diciptakannya bahasa simbol yang satu, seragam, dan internasional, yaitu bahasa “matematika”.


2.    Tingkatan teknologi berdasarkan penerapannya

a.    Teknologi Tinggi (Hi-tech), suatu jenis teknologi yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru. Contoh : komputer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi, dan sebagainya. Ciri-ciri teknologi tinggi ini adalah padat modal, didukung rasilitas riset dan pengembangan, biaya perawatan tinggi, keterampilan operator tinggi, dan masyarakat penggunanya ilmiah.

b.    Teknologi Madya, suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung oleh masyarakat yang lebih sederhana dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri teknologi madya adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin. Penerapan teknologi madya ini bersifat setengah padat modal dan padat karya, unsur-unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh didalam negeri dan keterampilan pekerjannya tidak terlalu tinggi.
c.    Teknologi Tepat Guna, pada umumnya sebagai teknologi madya dengan tingkatan yang lebih sederhana. Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana, dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan dinegara-negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian di pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana. Teknologi tepat guna ini sering disebut juga teknologi pedesaan, (rural technology) atau teknologi pribumi (indigeneus technology).

B.   Pemenuhan Kebutuhan Primer


1.    Sandang
Manusia sebagai makhluk susila memerlukan pakaian. Mula-mula oakaian yang dikenakan hanya untuk menutupi auratnya saja, kemudian pakaian juga berfungsi untuk melindungi dari sengatan panas dan udara dingin. Sekarang, pakaian mempunyai fungsi yang lebih luas lagi, yaitu untuk kenyamanan dengan menciptakan jenis pakaian yang sesuai dngan kebutuhan, misalnya pakaian tidur, pakaian olah raga, pakaian kerja dan sebagainya, bahkan sekarang orang beranggapan bahwa apat menunjukan status sosial pemakainya.
Kebutuhan manusia yang makin meningkat juga mendorong manusia untuk menciptakan teknologi yang dapat meningkatkan mutu dan jenis bahan pakaian. Sekarang manusia tidak hanya mengandalkan serat-serat alami untuk membuat bahan pakaian. Sekarang manusia tidak hanya mengandalkan serat-serat alami untuk membuat bahan pakaian, tetapi dapat juga membuat serat-serat sintesis dari pokok-pokok kayu (benang rayon) maupun dari bahan galian seperti hasil sulingan batu bara dan minyak bumi (poliester, polipropilen, poliotilen).

2.    Pangan
Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk dapat bertahan hidup. Kebutuhan pangan ini terus meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya, sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk.
Usaha untuk memenuhi kebutuhan pangan biasanya dilakukan dengan cara ekstensifikasi, yaitu dengan memperluas lahan pertanian, dan dengan intensifikasi, yaitu dengan meningkatkan mutu melalui pemilihan bibit unggul, cara penggarapan yang lebih baik, pemeliharaan tanaman yang lebih teliti dan pengolahan pasca panen yang lebih sempurna.
Dengan memanfaatka IPA dan teknologi yang makin berkembang manusia dapat menciptakan bibit unggul dengan teknik radiasi, rekayasa genetika, dan sebagainya. Penggunaan hormon tumbuhan yang mampu memacu tumbuhnya daun, bunga atau buah lebih lebat atau lebih cepat. Penggunaan mekanisasi pertanian juga membantu manusia dalam mengolah lahan dan memungut hasil panen dengan lebih cepat.
Disamping keuntungan yang diperoleh akibat penggunaan teknolohi untuk pengolahan lahan pertanian, ada pula dampak negatif yang perlu diwaspadai, yaitu penggunaan racun pemberantasan hama tanaman. Racun pembasmi hama ini ternyata dapat pula membunuh hewan ternak, meracuni hasil panen an akhirnya meracuni manusia itu sendiri.

3.    Papan
Dalam masa yang masih trasisiolanl pembuatan rumah sangat tergantung pada bahan-bahan yang ada disekitarnya. Misalnya didaerah pegunungan atap dibuat dari ijuk, didaerah pantai dari daun rumbia, didaerah yang kaya akan kayu, seperti di Kalimantan, orang membuat atap dari sirap, di Toraja memakai bambu, sedangkan di Nusa Tenggara menggunakan ilalang.
Sejalan dengan makin meningkatnya kebutuhan manusia akan tempat tingal, terutama di kota-kota besar, dimana lahan untuk pembangunan rumahsemakin sempit, maka manusia berusaha membuat rumah bertingkat dan menggunakan bahan-bahan bangunan yang makin ditingkatkan kualitasnya.
Fungsi rumah juga tidak lagi hanya sekedar untuk bertahan diri dari cuaca yang tidak menguntungkan dan berlindung dari serangan bianatang buas, tetapi sudah merupakan tempat tinggal yang memenuhi rasa jkenyaman dan keindahan.

C.  Pemenuhan Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder manusia timbul setelah kebutuhan primernya terpenuhi, terutama berupa kebutuhan akibat manusia makin memerlukan hubungan dengan manusia lain. Antara lain diperlukan industri untuk memenuhi kebutuhan manusia secara massal, transportasi yang diperlukan untuk mengangkat barang-barang kebutuhan dari satu daerah ke daerah lain atu diperlukan untuk hubunga manusia dari satu daerah ke daerah lain, kesehatan yang main terjamin, dan sebagainya.

1.    Bidang Industri
Teknologi merupan cara yang harus dilakukan manusia dalam usaha utuk memenuhi kebutuhannya yang makin meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya, karena itu diperlukan ahli teknologi (transfer of technology) dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang. Proses pengambil aihan teknologi ini memerlukan perhitungan yang matang agar teknolohi yang baru dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat waktu itu (teknologi yang adaptif). Serta sifatnya melindungi teknologi yang telah ada (teknologi protektif).
Secara positif industri memang memberikan kegunaan besar pada manusia, tetapi dampak sampingnya berupa limbah industri dapat pula menimbulkan gangguan bagi penduduk yang bertempat tinggal di sekitar kawasan industri.


2.    Bidang Transportasi
Pemenuhan roda memegang peranan penting transportasi, karena dengan roda yang bentuknya bundar dapat diperlukan gerkan yang mudah, kemudian lebih dipermudah lagi dengan digunakannya binatang penarik, sehingga beban manusia makin ringan. Setelah ditemukannya mesin yang dapat menggerakkan roda, maka transportasi bukan hanya lebih ringan tetapi juga lebih cepat.
Bersamaan dengan kamjuan di bidang transportasi ini muncul pula dampak-dampak negatif, seperti tercemarnya udara oleh banyaknya kendaraan bermotor, terjemarnya lautan, dan tercemarnya udara oleh sisa pembakaran pesawat udara, yang jumlahnya setiap hari terus bertambah.

3. Bidang Komunikasi
Sebagai makhluk sosial manusia perlu berkomunikasi dengan sesamnaya. Cara yang paling sederhana adalah dengan tetap bertatap muka secara langsung, tetapi bila jaraknya jauh tentu diperlukan alat komunikasi.
Kemajuan dibidang komunikasi ini mulai dengan ditemukannya telegraph yang masih mempergunakan kawat oleh Samuel Morse (1823), kemudian disempurnakan oleh Guighelmo Marconi yang sudah tanpa kawat (1895). Pada tahun 1872, Alexander Abraham Bell menemukan peswat telpon, mula-mula masih mempergunaka kawat, kemudian digantikan dengan gelombang radio. Untuk keperluan kantor, sekarang orang dapat mempergunakan telex (teleprinter exchange).
Dengan ditemukannya satelit komunikasi kebutuhan manusia makin terpenuhi untuk mengadakan hubungan secara lebih cepat dan murah. Orang makin mudah mengadakan hubungan satu dengan yang lain.
Salah satu akibat positif dengan majunya komunikasi adalah terjadi deurbanisasi, karena manusia walaupun tinggal juga didaerah pedesaan tidak lagi merasakan ketinggalan bila dibandingkan dengan yang tinggal dikota. Dapat pula dikatakan bahwa dengan majunya komunikasi dan teknologi lainnya, desa-desa menjadi kota dalam pengertian bukan geografis, tetapi teknis sosial, sehingga perbedaan antara desa dan kota makin lama makin kecil.

4.    Kesehatan
Kebutuhan akan kesehatan makin dirasakan oleh manusia, sehingga usaha untuk memerangi penyakit yang menjadi sumber malapetaka makin giat dilakukan. Dengan biologi sebagai ilmu dapat diketahui struktuk tubuh, organ-organ, dan cara bekerjanya organ untuk menunjang kehidupan manusia. Dari biologi sebagai ilmu murni ini berkembang ilmu terapan yang secara praktis berguna bagi kesejahteraan manusia.
Sementara itu manusia di Bumi jumlahnya dikota-kota besar semakin banyak, mulai timbul penyakit baru yang sifatnya psikhis, antara lain kekalutan mental yang dapat berkembang menjadi frustasi. Kehidupan kota yang keras, tidak mengenal toleransi, sedangkan manusia sendiri makin rakus dan individual, maka gangguan kesehatan yang dikenal dengan stress makin berkembang dalam masyarakat.

D.  Ekonomi, Sosial dan Budaya
1.    Ekonomi
Masalah kebutuhan primer,sekunder, tertier, maupun masalah sumber daya alam, sebenarnya secara tidak langsung sudah mengemukakan masalah ekonomi. Sebab sebagai Homo economicus, dalam segala tindakannya, manusia selalu memprhitungkan untung rugi, atau dalam bahasa teknik disebut sebagai dampak positif dan negatif.

Karena ekonomi adalah kebutuhan manusia, maka siapa yang dapat menguasai perekonomian, dialah yang memegang kekuasaan. Pada saat mata pencaharian utama manusia masih menyangkut soal tanah, kaum feodallah yang memegang kekuasaan. Sedangkan ketika industri memegang peran penting dalam ekonomi maka kaum kapitalislah yang memegang peranan utama dalam penyediaan segala kebutuhan manusia. Sekarang ini kaum kapitalis industrialis telah banyak mengembangkan usahanya hingga melampaui batas negaranya yang disebut Multi National Corporation (MNC). Kadang-kadang perusahaan multinasional ini di negara-negara berkembang ikut serta menentukan politik pemerintahan. Perusahaan besar semacam itu tidak mungkin berkembang tanpa dukungan teknologi tinggi serta modal besar.
Walaupun sebagian penduduk dunia masih hidup, dibawah garis kemiskinan namun sebagian besar sudah dapat merasakan manfaat dipergunakannya teknologi modern, karena kebutuhan hidupnya dapat dengan mudah diperoleh dengan harga yang relatif lebih murah. Cara pembayaran pun dapat dilakukan dengan tunai atau kredit.

2.    Sosial
Dengan perkembangan industri dan kegiatan ekonomi, maka memungkinkan orang hidup dengan lapangan perkerjaan tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari angka-angka yang menunjukan bahwa di pabrik atau perusahaan terus meningkat, sedangkan yang bekeja disektor pertanian makin menurun.

Nilai sosial juga berubah. Pada masa lalu orang merasa bahwa menjadi pegawai negeri dinilai lebih tiggi status sosialnya dibandingkan dengan pedagang atau pengusaha. Sekarang menjadi pengusaha atau karyawan pabrik dianggap sebagai tenaga profesional yang mempunyai nilai status yang tinggi.
Makin berkembangnya teknologi menyebabkan industri yang memproduksi barang secara massal juga makin meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang negatif, seperti peniruan atau pemalsuan merk dagang, dan sebagainya. Kian majunya masyarakat yang dibarengi dengan peningkatan jumlah penduduk, menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya, dan mudah melakukan tindakan yang tercela dan melanggar hukum.

3.    Budaya
Budaya dapat berwujud tiga hal, yaitu ide atau gagasan tingkah laku atau tindakan dan benda atau barang yang dihasilkan oleh manusia. Jadi budaya mempunyai pengertian yang luas.
Seperti telah diuraikan diatas teknologi dan industri mempunyai dampak positif dan negatif. Karena itu hendaknya teknologi secara efektif mampu memerangi kemiskinan, keterbelkangan dan menjamin kemajuan bagi bangsa manusia. Manusia juga perlu sadar bahwa orang menciptkan sesuatu bukan untuk menghancurkan melainkan untuk kesejahteraan umat.






Analisis
Berdampingan dengan perkembangan zaman, teknologi informasi pun ikut berkembang dengan pesatnya. Dengan perkembangannya tersebut, berbagai macam kegiatan atau pekerjaan manusia pun sudah dapat digantikan dengah mesin-mesin otomatis. Pada dasarnya, teknologi adalah ilmu terapan, sebaliknya teknologi juga mendorong diciptakannya atau ditimbulkannya ilmu pengetahuan yang lebih maju lagi.
Teknik pun mempunyai fase-fase prosesnya seperti, fase teknik destruktif, fase teknik konstruktif, dan fase modern dari ketiga fase tersebut diterangkan bahwa dari fase pertama sampai yang terakhir selalu ada peningkatan perkembangannya. Kemajuan teknologi menjadi jawaban dari kemajuan globalisasi yang kian menyelimuti dunia. Suatu kemajuan yang ternyata akan memeberikan dampak bagi peradaban hidup manusia.



Sumber :  Harmoni, A. (1992). Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Jakarta: Universitas Gunadarma.