PENDAHULUAN
Ilmu Alamiah Dasar
(IAD) merupakan salah satu mata kuliah yang termasuk mata kuliah umum, ini wajib diikuti oleh
setiap mahasiswa pada semua program studi terutama untuk program studi non
exacta dengan maksud mahasiswa dikenalkan pada konsep-konsep dasar alamiah
dalam menunjang dan melandasi pengetahuan mahasiswa dalam memahami, mengkaji
dan menerapkan pengetahuan lainnya, khususnya pemecahan-pemecahan masalah,
teori maupun konsep ilmu yang berkaitan dengan alam.
Materi ilmu
alamiah dasar ini tentu saja hanya bersifat dasar, umum dan pengantar yang
berkenaan dengan fenomena alam dan daya fikir manusia hingga mampu memperoleh
budaya modern yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi keinginan dan
kebutuhannya.
Rasa ingin tahu
manusia yang terus berkembang sebagai hasil perkembangan pola pikir manusia
yang terakumulasi dari hasil pengamatan dan pengalaman telah mendorong manusia
untuk melahirkan pendekatan kebenaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan
rasio belaka. Tugas IAD ini akan membahas pengertian ilmu alamiah dasar,
perkembangan alam pikiran manusia, dan bagaiamana cara memperoleh pengetahuan.
TEORI
A.
Pengertian
Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu
Alamiah Dasar (IAD) mempermasalahkan struktur dan berlangsungnya dunia alam,
dimana manusia pun dianggap sebagai bagian dari alam itu sendiri. Dan
lingkungan hidup meliputi sejumlah kondisi ekstern di sekitar organisme yang
ikut serta secara dekat mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme yang
bersangkutan.
IAD
bukanlah ilmu tersendiri, melainkan merupakan kumpulan pengetahuan tentang
konsep-konsep dasar dalam bidang ilmu
pengetahuan alam dan teknologi.
B.
Perkembangan Alam Pikiran Manusia
1.
Sifat Unik
Manusia
Bumi tempat manusia hidup berisi dua macam makhluk :
benda yang sifatnya anorganis dan makhluk yang sifatnya organis.
Yang pertama sering disebut sebagai benda mati dan yang kedua disebut makhluk
hidup. Benda mati tunduk pada pada hukum alam (deterministis), sedangkan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan
(biologis).
Makhluk
organis memiliki kehidupan sehingga mempunyai perilaku. Tumbuhan sebagai makhluk
terendah memiliki perikehidupan yang sederhana. Binatang yang lebih tinggi tingkatnya memiliki
perilaku yang lebih baik. Manusia sebagai makhluk tertinggi memiliki memiliki
perilaku yang lebih sempurna. Namun secara umum makhluk-makhluk tersebut memiliki
beberapa prinsip yang sama, antara lain: daya gerak, naluri untuk mempertahankan
diri, serta untuk mengembangkan keturunannya.
Dibandingkan
dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani atau akal budi
dan kemauannya sangat kuat. Perbedaan manusia dibanding binatang, nampak lebih
jelas bila dirinci lebih jauh :
a. Manusia
dapat berfikir, sehingga merupakan makhluk yang yang cerdas atau bijaksana (Homo
sapiens).
b. manusia
dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya, sehingga disebyut manusia kerja (Homo
faber).
c. Manusia
dapat berbicara (Homo longues) sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya
dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain.
d. Manusia
dapat hidup bermasyarakat (Homo socius).
e. Manusia
dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi (Homo aeconomicus).
f. Manusia
menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki kemampuan yang lebih hebat dari
manusia, sehingga menjadi manusia berkepercayaan atau beragama (Homo
religieus).
2. Rasa
Ingin Tahu
Dengan
akal budi yang dimilikinya, pada manusia timbul rasa ingin tahu yang selalu
berkembang. Rasa ingin tahu itu tidak pernah dapat dipuaskan. Dalam benaknya
manusia selalu bertanya karena keingintahuannya : apa sesungguhnya (know that), bagaimna sesuatu terjadi (know how), dan mengapa demikian (know why) tentang benda dan peristiwa
yang terjadi disekitarnya, termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri.
Rasa
ingin tahu yang terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan
perbendaharaan pengetahuan pada manusia. Pengetahaun yang diperoleh ini
akhirnya tidak terbatas pada obyek-obyek yang dapat diamati dengan pancaindera
saja atu meliputi pengetahuan tentang kebutuhan praktis sehari-hai, tetapi juga
masalah lain yang berhubungan dengan baik atau buruk, indah atau tidak indah,
dan sebagainya.
C.
Mitos,
Penalaran dan Cara Memperoleh Pengetahuan
Pada
awal prasejarah kemampuan manusia masih terbatas, baik keterbatasan pada
peralatan maupun keterbatasan pemikiran. Keterbatasan peralatan menyebabkan
pengamatan menjadi kurang seksama, dan cara berfikir yang sederhana menyebabkan
hasil pemecahan masalah memberikan kesimpulan yang kurang tepat. Dengan
demikian pengetahuan yang terkumpul belum dapat memberikan kepuasan terhadap
rasa ingin tahu manusia, dan masih jauh dari kebenaran.
Untuk
menjawab keingintahuan tentang alam, manusia menciptakan mitos. Mitos merupakan
cerita yang dibuabuat atau dongeng yang pada umumya menyangkut tokoh kuno,
seperti dewa atau manusia perkasa, yang ada kaitannya dengan apa yang terdapar
di alam. Secara garis besar dapat dibedakan 3 macam mitos antara lain:
a. Mitos
sebenarnya, manusia berusaha dengan
sungguh-sungguh dan dengan imajinasinya menerangkan gejala alam yang ada, namun
belum tepat karena kurangnya pengetahaun, sehingga orang mengaitkannya dengan
seorang tokoh atau dewa.
b. Mitos
yang merupakan cerita rakyat adalah usaha manusia
mengisahkan peristiwa penting yang menyangkut kehidupan masyarakat, biasanya
juga disampaikan dari mulut ke mulut sehingga sulit diperiksa kebenarannya.
c. Mitos
sebagai legenda, dikemukakan tentang sorang tokoh
yang dikaitkan dengan terjadinya suatu daerah
Karena
kemampuan berfikir manusia makin maju dan disertai pula dengan perlengkapan
pengamatan yang makin baik, mitos dengan berbagai legendanya makin mulai
ditinggalkan, orang mulai menggunakan akal sehat serta rasionya untuk menjawab
berbagai pertanyaan tentang alam.
Kegiatan
untuk memperoleh pengetahuan atau menemukan pengetahuan yang benar disebut berfikir, sedangkan proses berfikir
dalam menarik kesimpulan yang benar disebut penalaran. Pengetahuan yang
diperoleh tidak berdasarkan penalaran digolongkan pada pengetahuan yang non
ilmiah atau bukan ilmu pengetahuan. Adapun beberapa cara untuk memperoleh
kesimpulan atau pengetahuan yang tidak berdasarkan penalaran, yaitu:
a. Prasangka,
pengambilan kesimpulann berdasarkan perasaan
b. Intuisi,
kegiatan berfikir yang tidak analistis, tidak berdasarkan pola berfikir
tertentu.
c. Coba
ralat atau trial and error, suatu
cara untuk memperoleh pengetahuan secara coba-coba atau untung-untungan.
ANALISIS
Ilmu
alamiah dasar merumuskan pemikiran yang selalu dilandasi oleh realisme, karena
ilmu sains ini berbicara tentang metode-metode alamiah dan gejala-gejala
alamiah sehingga tidak dapat lepas dari realitas objek-objek materi yang dapat
dilihat oleh indera.
Kemudian
dalam sifat unik manusia itu ialah jika dibandingkan dengan makhluk lain,
jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani atau akal budi dan kemauannya
sangat kuat. Jadi manusia mampu melakukan segala sesuatu dengan berfikir
terlebih dahulu. Karena rasa ingin tahu manusia pun selalu bertanya-tanya
tentang kejadian yang ada di alam ini, sehingga banyak munculah para peneliti
dan percobaan ekperimen dalam segala bidang.
Dalam
kegiatan memperoleh pengetahuan manusia berfikir, dengan cara penalaran, dan
pengetahaun non ilmiah yang meliputi: prasangka, intuisi, dan trial and error.
HARMONI, ATI. 1992. PENGANTAR ILMU ALAMIAH DASAR (IAD). JAKARTA: GUNADARMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar