Rabu, 23 Maret 2016

TUGAS IAD 1



PENDAHULUAN

Ilmu Alamiah Dasar (IAD) merupakan salah satu mata kuliah yang termasuk mata kuliah umum, ini wajib diikuti oleh setiap mahasiswa pada semua program studi terutama untuk program studi non exacta dengan maksud mahasiswa dikenalkan pada konsep-konsep dasar alamiah dalam menunjang dan melandasi pengetahuan mahasiswa dalam memahami, mengkaji dan menerapkan pengetahuan lainnya, khususnya pemecahan-pemecahan masalah, teori maupun konsep ilmu yang berkaitan dengan alam.
Materi ilmu alamiah dasar ini tentu saja hanya bersifat dasar, umum dan pengantar yang berkenaan dengan fenomena alam dan daya fikir manusia hingga mampu memperoleh budaya modern yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
Rasa ingin tahu manusia yang terus berkembang sebagai hasil perkembangan pola pikir manusia yang terakumulasi dari hasil pengamatan dan pengalaman telah mendorong manusia untuk melahirkan pendekatan kebenaran yang tidak hanya mengandalkan kemampuan rasio belaka. Tugas IAD ini akan membahas pengertian ilmu alamiah dasar, perkembangan alam pikiran manusia, dan bagaiamana cara memperoleh pengetahuan.            







TEORI

A.    Pengertian Ilmu Alamiah Dasar

Ilmu Alamiah Dasar (IAD) mempermasalahkan struktur dan berlangsungnya dunia alam, dimana manusia pun dianggap sebagai bagian dari alam itu sendiri. Dan lingkungan hidup meliputi sejumlah kondisi ekstern di sekitar organisme yang ikut serta secara dekat mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme yang bersangkutan.
IAD bukanlah ilmu tersendiri, melainkan merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang ilmu  pengetahuan alam dan teknologi.

B.     Perkembangan Alam Pikiran Manusia

1.      Sifat Unik Manusia

Bumi tempat manusia hidup berisi dua macam makhluk : benda yang sifatnya anorganis dan makhluk yang sifatnya organis. Yang pertama sering disebut sebagai benda mati dan yang kedua disebut makhluk hidup. Benda mati tunduk pada pada hukum alam (deterministis), sedangkan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis).
Makhluk organis memiliki kehidupan sehingga mempunyai perilaku. Tumbuhan sebagai makhluk terendah memiliki perikehidupan yang sederhana. Binatang  yang lebih tinggi tingkatnya memiliki perilaku yang lebih baik. Manusia sebagai makhluk tertinggi memiliki memiliki perilaku yang lebih sempurna. Namun secara umum makhluk-makhluk tersebut memiliki beberapa prinsip yang sama, antara lain: daya gerak, naluri untuk mempertahankan diri, serta untuk mengembangkan keturunannya.

Dibandingkan dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani atau akal budi dan kemauannya sangat kuat. Perbedaan manusia dibanding binatang, nampak lebih jelas bila dirinci lebih jauh :
a. Manusia dapat berfikir, sehingga merupakan makhluk yang yang cerdas atau bijaksana (Homo sapiens).
b. manusia dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya, sehingga disebyut manusia kerja (Homo faber).
c.      Manusia dapat berbicara (Homo longues) sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain.
d.     Manusia dapat hidup bermasyarakat (Homo socius).
e. Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi (Homo aeconomicus).
f.      Manusia menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki kemampuan yang lebih hebat dari manusia, sehingga menjadi manusia berkepercayaan atau beragama (Homo religieus).


2.      Rasa Ingin Tahu
Dengan akal budi yang dimilikinya, pada manusia timbul rasa ingin tahu yang selalu berkembang. Rasa ingin tahu itu tidak pernah dapat dipuaskan. Dalam benaknya manusia selalu bertanya karena keingintahuannya : apa sesungguhnya (know that), bagaimna sesuatu terjadi (know how), dan mengapa demikian (know why) tentang benda dan peristiwa yang terjadi disekitarnya, termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri.

Rasa ingin tahu yang terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan perbendaharaan pengetahuan pada manusia. Pengetahaun yang diperoleh ini akhirnya tidak terbatas pada obyek-obyek yang dapat diamati dengan pancaindera saja atu meliputi pengetahuan tentang kebutuhan praktis sehari-hai, tetapi juga masalah lain yang berhubungan dengan baik atau buruk, indah atau tidak indah, dan sebagainya.





C.    Mitos, Penalaran dan Cara Memperoleh Pengetahuan

Pada awal prasejarah kemampuan manusia masih terbatas, baik keterbatasan pada peralatan maupun keterbatasan pemikiran. Keterbatasan peralatan menyebabkan pengamatan menjadi kurang seksama, dan cara berfikir yang sederhana menyebabkan hasil pemecahan masalah memberikan kesimpulan yang kurang tepat. Dengan demikian pengetahuan yang terkumpul belum dapat memberikan kepuasan terhadap rasa ingin tahu manusia, dan masih jauh dari kebenaran.

Untuk menjawab keingintahuan tentang alam, manusia menciptakan mitos. Mitos merupakan cerita yang dibuabuat atau dongeng yang pada umumya menyangkut tokoh kuno, seperti dewa atau manusia perkasa, yang ada kaitannya dengan apa yang terdapar di alam. Secara garis besar dapat dibedakan 3 macam mitos antara lain:
a.       Mitos sebenarnya, manusia berusaha dengan sungguh-sungguh dan dengan imajinasinya menerangkan gejala alam yang ada, namun belum tepat karena kurangnya pengetahaun, sehingga orang mengaitkannya dengan seorang tokoh atau dewa.
b.      Mitos yang merupakan cerita rakyat adalah usaha manusia mengisahkan peristiwa penting yang menyangkut kehidupan masyarakat, biasanya juga disampaikan dari mulut ke mulut sehingga sulit diperiksa kebenarannya.
c.       Mitos sebagai legenda, dikemukakan tentang sorang tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya suatu daerah
Karena kemampuan berfikir manusia makin maju dan disertai pula dengan perlengkapan pengamatan yang makin baik, mitos dengan berbagai legendanya makin mulai ditinggalkan, orang mulai menggunakan akal sehat serta rasionya untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang alam.
Kegiatan untuk memperoleh pengetahuan atau menemukan pengetahuan yang benar disebut berfikir, sedangkan proses berfikir dalam menarik kesimpulan yang benar disebut penalaran. Pengetahuan yang diperoleh tidak berdasarkan penalaran digolongkan pada pengetahuan yang non ilmiah atau bukan ilmu pengetahuan. Adapun beberapa cara untuk memperoleh kesimpulan atau pengetahuan yang tidak berdasarkan penalaran, yaitu:
a.       Prasangka, pengambilan kesimpulann berdasarkan perasaan
b.      Intuisi, kegiatan berfikir yang tidak analistis, tidak berdasarkan pola berfikir tertentu.
c.  Coba ralat atau trial and error, suatu cara untuk memperoleh pengetahuan secara coba-coba atau untung-untungan.








ANALISIS

Ilmu alamiah dasar merumuskan pemikiran yang selalu dilandasi oleh realisme, karena ilmu sains ini berbicara tentang metode-metode alamiah dan gejala-gejala alamiah sehingga tidak dapat lepas dari realitas objek-objek materi yang dapat dilihat oleh indera.
Kemudian dalam sifat unik manusia itu ialah jika dibandingkan dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani atau akal budi dan kemauannya sangat kuat. Jadi manusia mampu melakukan segala sesuatu dengan berfikir terlebih dahulu. Karena rasa ingin tahu manusia pun selalu bertanya-tanya tentang kejadian yang ada di alam ini, sehingga banyak munculah para peneliti dan percobaan ekperimen dalam segala bidang.
Dalam kegiatan memperoleh pengetahuan manusia berfikir, dengan cara penalaran, dan pengetahaun non ilmiah yang meliputi: prasangka, intuisi, dan trial and error.





















                 HARMONI, ATI. 1992. PENGANTAR ILMU ALAMIAH DASAR (IAD). JAKARTA: GUNADARMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar