PENDAHULUAN
Dengan meningkatnya
kemampuan mengingat dan berfikir, manusia dapat mendayagunakan pengetahuan
terdahulu dan kemudian menggabungkan dengan pengetahuan yang baru sehingga
menghasilkan pengetahuan yang lebih baru lagi. Proses demikian terus berlangsung
sehingga terjadi akumulasi pengetahuan seperti apa yang kita rasakan dewasa
ini.
Perkembangan pengetahuan lebih dipermudah atau
diperlancar lagi dengan adanya tukar-menukar informasi mengenai pengetahuan dan
pengalaman manusia yang satu dengan yang lain sehingga akumulasi pengetahuan
berlangsung lebih cepat. Dari kemampuan meningkatnya pengetahuan manusia,
kemudian terciptalah perkembang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), disini juga akan
dibahas tentang alam semesta, teori terjadinya alam semesta, sistem tata surya,
dan bagian-bagian dari bumi beserta teorinya yang berkembang.
TEORI
A.
Alam Semesta
Pengertian alam semseta mencakup tentang mikrokosmos dan
makrokosmos. Dalam mikrokosmos kita mempelajari benda-benda yang mempunyai
ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel dan sebagainya.
Sedangkan dalam makrokosmos kita mempelajari benda benda yang mempunyai ukuran
sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi dan sebagainya. Berikut video proses terjadinya alam semsta
1.
Mikrokosmos
Pada tahun 1665, ilmuwan bangsa Inggris, Robert Hooke,
dengan menggunakan mikroskop yang masih sederhana, dapat melihat bahwa gabus
terdiri dari struktur gelembung berdinding yang menyerupai sarang lebah. Rongga
berdinding tersebut diberi nama sel. Dengan mikroskop modern kemudian dapat
dilihat bahwa sel merupakan bahan kehidupan.
Pada tahun 1869, Frederich Miescher, seorang ahli
biokimia berhasil memisahkan suatu zat dari inti sel. Zat ini sekarang diberi
nama asam-dioksiribonukleat (DNA). DNA ini merupakan mata rantai antara zat
bernyawa dan tidak bernyawa.
Pada tahun 1950, Maurice Wilkins, seorang ahli biofisika,
mulai meneliti rahasia kehidupan yang menyangkut perbanyakan diri atau
berkembang, dengan bantuan kristalografi sinar X, Wilkind berusaha menyingkap
struktur DNA.
Pada tahun 1953, James Watson, seorang ahli biologi dan
Francis Crick, seorang ahli fisika, dapat membuktikan bahwa struktur DNA berupa
pilin rangkap yang dapat terbelah menjadi dua.
2.
Makrokosmos
Mulai sebelum mengenal huruf sampai dengan berkembangnya
astronomi, manusia beruaha megenal alam semesta degan baik. Usaha itu antara
lain:
·
Memberi
nama benda-benda angkasa, dan menghormatinya sebagai dewa-dewa yang berpengaruh
terhadap kehidupan makhluk bumi. Misalnya Dewa Matahari yang memberi cahaya dan
tenaga, Dewi Venus sebagai dewi kecantikan.
·
Manusia
membaca gerak-gerik langit, kemudian menentukan lamanya hari, bulan, dan tahun.
Dengan memperhatikan letak bintang, perubahan letak bulan dan matahari, petani
dapat menentukan musim bertanam, para pengembara dan nelayan dapat menentukan
arah perjalanan.
·
Gallieo
91564-1642), seorang ahli mekanika dan dinamika, membuktikan untuk pertama
kalinya bahwa Bumi hanya planet kecil diantara planet-planet yang lain. Dengan
menggunakan teleskop ia dapat melihat bahwa Yupiter dikelilingi oleh empat
bulan, sedang Bumi hanya mempunyai satu bulan.
·
Dengan
dipengaruhi oleh ajaran Copernicus Keppler (1571-1830) mengemukakan tentang
Hukum Keppel yang memperkuat ajaran heliocentris.
B.
Teori Terbentuknya Alam Semesta
Pendapat tentang terbentuknya alam semesta baru merupakan
teori, yang meskipun sudah banyak penelitian dilakukan namun masih tetap dalam
tingkat teori saja. Pada dasarnya ada dua pendapat tentang terbentuknya alam
semesta ini.
1.
Teori
keadaan tetap (steady state theory)
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Herman Bondi dan
Thomas Gold. Teori ini berdasrkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan
bahwa alam semesta ini dimanapun dan bilamanapun selalu sama.
Teori ini
ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan
galaksi lama. Dengan demikian teori ini secara singkat menyatakan bahwa
tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati.
Jadi teori ini beranggapan bahwa alam semesta tidak terhingga besarnya dan
tidak terhingga tuanya (tnapa awal dan tanpa akhir).
2.
Teori
dentuman besar (big-bang theory)
Teori ini berdasarkan asumsi bahwa ada suatu massa yang
sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar. Karena adanya reaksi
ini, kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan
sangat cepat dan menjauhi pusat ledakan.
C.
Sistem Tata Surya
Surya adalah sebutan lain dari matahari. Jadi sistem tata
surya berarti suatu sistem yang teratur pada matahari, dimana matahari sebagai
induk (pusat peredaran) dan dikelilingi olrh prngikut-pengikutnya yaitu planet,
satelit, asteroid, komet dan meteor. Semua pengikut matahari bergerak
mengelilingi matahari dalam garis yang tertentu dibawah pengaruh gaya gravitasi
matahari.
Matahari, bintang, planet, satelit, asteroid, komet, dan
meteor yang berada dilangit, semuanya disebut benda langit. Semua benda langit
yang termasuk dalam sistem tata surya tersebar diangkasa meliputi daerah
sepanjang 12 triliun kilometer.
1)
Matahari
Matahari terbentuk dari awan gas hidrogen dan debu yang
memadat menjadi sebuah bola gas raksasa yang sangat pijar. Matahari mempunyai
semacam equator dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengahnya equatorialnya
864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek.
Matahari selalu berputar pada porosnya dengan waktu
sekitar 1 bulan untuk satu kali putaran. Periode ini ekuatornya 25 hari, sedang
dikutubnya 34 hari. Gaya gravitasi permukaan matahari kira-kira 28 kali gaya
gravitasi Bumi, sehingga dengan gaya gravitasinya, matahari dapat mengatur
peredaran planet, satelit dan pengikut-pengikut lainnya.
2)
Planet
Planet adalah sebuah benda langit yang tidak memiliki
sumber cahaya sendiri, dan bergerak menjelajahi langit mengelilingi matahari
dan garis edaran tertentu. Oleh karena itu planet disebut juga Si Penjelajah. Geral planet mengelilingi
matahari, satu kali lintasan disebut orbit. Umumnya planet juga berputar pada
porosnya (rotasi) berlawanan dengan arah jarum jam. Namun ada juga planet yang
berputar dengan gerakan searah jarum jam, misalnya panet Venus. Sampai saat ini
diketahui aa 9 planet yang menjadi pengikut matahari. Berdasarkan jarak planet
terhadap matahari maka planet dapat dibagi dalm 2 kelompok, yaitu:
a.
Kelompok
Planet Dalam : terdiri dari planet yang dekat dengan matahari, yang termasuk
kelompok planet dalam adalah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.
b.
Kelompok
Planet Luar : terdiri dari planet-planet yang jauh dari matahari, umumnya
mempunyai ukuran yang sangat besar. Yang termasuk kelompok planet luar adalah
Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
3)
Bumi
Mula-mula orang mengira bahwa bumi itu rata seperti
talam. Bumi diketahui sebagai bola pertama kali kira-kira 400 ratus tahun yang
lalu. Bumi berupa suatu benda hampir bulat sempurna yang jari-jarinya ± 6370 km
pada katulistiwa. Permukaab bumi sebagian terdiri dari daratan dan sebagian
dari lautan. Kira-kira 3/10 permukaan bumi berupa daratan, sedang 7/10-nya
tertutup air. Kerak bumi terdiri dari batuan kristalin. Pusat bumi berupa zone
bundar yang diliputi oleh teras luar dan teras dalam. Teras luar berwujud
cairan tetapi teras dalamnya padat atau kristalin.
a. Lapisan-lapisan
Bumi
1.
Inti
Bumi (Barisfer/Sentrofer)
Diduga, barisfer terdiri dari
nikel dan besi, dan lapisan itu disebut nife
(niccolum = nicel). Lapisan ini berjari-jari 3470 km. Berat jenis rata-ratanya
10. Diatas lapisan nife terdapat lapisan antar yang elastis. Susunan zatnya
seperti batu meteorit dengan Berat jenis rata-rata 5, tebalnya kira-kira 1700
km.
Pengaruh panas matahri hanya
terasa paling dalam 20 meter dibawah permukaan bumi. Setelah kedalaman 20 m,
temperaturnya konstan. Tapi makin masuk kedalam bumi semakin panas. Umumnya
tiap turun 33 meter temperatur naik 1ºC.
2.
Kulit
Bumi (Lithosfer)
Kulit bumi adalah lapisan
bagian atas, tebalnya ± 1200 km. Kulit bumi merupakan lapisan yang vital bagi manusia,
berupa benua dan pulau-pulau. Terletak diatas lapisan perantaranya. Kulit bumi
terdiri dari 2 lapisan, Lapisan Sima
(Silicium dan Magnesium) dan Lapisan Sial
(Silicium dan Alumunium).
3.
Lapisan
Air (Hidrosfer)
Termasuk lapisan air ini adalah
semua perairan yang berada dibumi, yaitu samudra, laut, danau, sungai, dan air
tanah. Hidrosfer tidak seluruhnya menyelimuti bumi, tetapi 71% saja, sebagian
besar terdiri dari samudra dan lautan. Hidrosfer sangat berpengaruh terhadap
keadaan atmosfer, karena air yang menguap dari lautan membentuk awan dan hujan.
Hal ini berlangsung berabad-abad membentuk siklus air.
4.
Lapisan
Udara (Atmosfer)
Atmosfer adalah paisan udara atau gas yang menyelubungi
bumi. Atmosfer termasuk bagian bumi dan karena pengaruh gaya berat, atmosfer
ikut berputar bersama-sama bumi setiap hari dan beredar mengelilingi matahari
setiap bulan.
Udara berlapis-lapis dan batas tiap lapisan ditentukan
oleh peralihan temperatur yang mendadak. Tabel seluruh lapisan udara ± 1000 km.
Berat jenisnya makin keatas makin mendekati nol. Bagian-bagian atmosfer antara
lain, troposfer, stratosfer, ionosfer, dan
dissipasifer.
b. Teori
tentang Terjadinya Bumi
1.
Teori
Kant-Laplace (Hipotesis Kabut dari Kant-Laplace)
Tata surya terbentuk dari kondensi awan yang pernah merupakan
kabut gas yang amat panas. Awan ini makin mendingin dan menyebabkan gerak putar
yang makin cepat. Perputaran akan menyebabkan pendataran dibagian
kutub-kutubnya, penimbunan materi dibagian katulistiwanya. Dari bagian
katyulistiwa ini akan terjadi bagian dari massa asal. Bagian yang terlepas akan
mengalami kondensasi dan menjadi padat, kemudian ikut berputar mengelilingi
massa asl. Massa asal menjadi matahari, bagian yang terlepas dan menjadi padat
tersebut kemudian menjadi planet, temasuk planet bumi.
2.
Teori
Chamberlain dan Maulton
Teorinya dikenal dengan nama Teori Planetisimal. Di alam aya ada matahari asal. Sebuah bintang
besar mendekati matahari asal tersebut sehingga terjadi gaya tarik yang kuat
dari bintang tersebut terhadap matahari.
Di permukaan matahari akan terjadi ledakan-ledakan yang
maha dahsyat yang berupa gas yang dilepaskan keluar matahari asal. Gas yang
sudah lepas kemudian mengalami kondensasi sehingga menjadi massa padat yang
disebut planetisimal. Bumi merupakan
salah satu bentuk planetisimal.
3.
Teori
Jean dan Jeffreys
Terjadi gelombang pasang pada permukaan matahari akibat
gaya tarik bintang yang jauh lebih besar. Gelombang pasang ini menyerupai lidah
raksasa di permukaan matahari, mengarah pada bintang besar. Lidah raksasa
kemudian memadat dan pecah menjadi benda tersendiri yang disebut planet.
Planet-planet baru ini berputar mengelilingi matahari dengan lintasan bentuk
elip. Karena lintasan planet berbentuk elip maka suatu waktu planet mempunyai
jarak terdekat dengan matahari. Matahari akan menarik massa planet tersebut
sehingga terbentuklah satelit atau bulan yang berputar mengelilingi planet.
4.
Teori
Alfred Wegener (Continental Drift)
Teori Wegener sering siebut sebagai teori Pergeseran
Benua (Continental Drift). Garis besarnya adalah sebagai berikut: Benua-benua
yang sekarang ada ( Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia) dulu menjadi
satu merupakan super continent yang disebut Pangea.
ANALISIS
Dalam perkembang Ilmu
Pengetahuan Alam saat ini banyak muncul teori tentang terjadinya alam semesta,
seperti misalnya mikrokosmos menjelaskan benda-benda yang mempunyai ukuran yang
sangat kecil, misalnya atom, elektron sel dan sebagaianya. Dari pengetahuan
tentang mikrokosmos menemukan bahwa ada DNA. DNA merupakan materi yang membentuk
kromosom-kromosom dan juga merupakan informasi genetik yang tersimpan dalam
tubuh makhluk hidup. Dari ditemukannya DNA didalam sebuah sel ini mendatangkan
manfaat bagi kehidupan terutama dibidang Bioteknologi. Contohnya, seperti sidik
jari DNA atau DNA fingerorinting dalam analisa forensik yang mempermudah
pekerjaan polisi untuk menangkap kriminal. Sedangkan dari pengetahuan
makrokosmos, manusia lebih berusaha mengenal alam semesta dengan baik, seperti
para astronomis yang ada di dunia yang sengaja ingin mengetahui bahwa ternyata
ada planet yang menyerupai bumi, ataupun menghormati benda-benda angkasa pada
zaman dahulu yang dianggap sebagai dewa-dewa yang berpengaruh terhadap
kehidupan di bumi, misalnya ada Dewa Matahari.
Dari terori Big-bang
(Dentuman Besar) menghasilkan materi dan energi serta ruang &waktu. Dalam
waktu seper-triliunan detik, alam semesta memuai dengan kecepatan tak terukur
mencapai besaran astronomi. Kemudian dari ekspansi materi tetap berlanjut
secara lebih lambat sampai saat ini.
Dari adanya sistem tata
surya kita dapat mengetahui tentang benda benda yang ada di langit seperti,
matahari, bintang, planet, satelit, asteroid, komet, dan meteor. Benda-benda
langit itu berjalan pada porosnya. planet yang menjadi pengikut matahari ada 9 diantaranya,
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
Tapi sekarang banyak penelitian bahwa Pluto bukan termasuk dalam planet lagi.
Bumi adalah planet ketiga
di antara 9 planet yang beredar mengelilingi matahari, terbentuk ± 4.5 miliar
tahun yang lalu. Pendinginan yang berlanjut menghasilkan 3 lapisan utama pada
bumi yaitu Kerak bumi (crust), Mantel bumi, dan Inti bumi. Mantel bumi dan inti
bumi tersusun atas logam cair dengan suhu yang sangat tinggi. Lapisan Bumi
terdiri dari: Lithosfer (lithos = batu): Daratan, Hidrosfer (hidros = air):
Lautan, Atmosfer: Udara, Atmosfer terdiri atas Troposfer, Stratosfer, dan
Ionosfer.
Referensi:
HARMONI, ATI. 1992. PENGANTAR ILMU ALAMIAH DASAR (IAD). JAKARTA: GUNADARMA
HARMONI, ATI. 1992. PENGANTAR ILMU ALAMIAH DASAR (IAD). JAKARTA: GUNADARMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar