Rabu, 23 Maret 2016

TUGAS ILMU ALAMIAH DASAR 3



PENDAHULUAN

            Dengan meningkatnya kemampuan mengingat dan berfikir, manusia dapat mendayagunakan pengetahuan terdahulu dan kemudian menggabungkan dengan pengetahuan yang baru sehingga menghasilkan pengetahuan yang lebih baru lagi. Proses demikian terus berlangsung sehingga terjadi akumulasi pengetahuan seperti apa yang kita rasakan dewasa ini.
Perkembangan pengetahuan lebih dipermudah atau diperlancar lagi dengan adanya tukar-menukar informasi mengenai pengetahuan dan pengalaman manusia yang satu dengan yang lain sehingga akumulasi pengetahuan berlangsung lebih cepat. Dari kemampuan meningkatnya pengetahuan manusia, kemudian terciptalah perkembang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), disini juga akan dibahas tentang alam semesta, teori terjadinya alam semesta, sistem tata surya, dan bagian-bagian dari bumi beserta teorinya yang berkembang.



TEORI

A.    Alam Semesta
Pengertian alam semseta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Dalam mikrokosmos kita mempelajari benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel dan sebagainya. Sedangkan dalam makrokosmos kita mempelajari benda benda yang mempunyai ukuran sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi dan sebagainya. Berikut video proses terjadinya alam semsta




1.      Mikrokosmos

Pada tahun 1665, ilmuwan bangsa Inggris, Robert Hooke, dengan menggunakan mikroskop yang masih sederhana, dapat melihat bahwa gabus terdiri dari struktur gelembung berdinding yang menyerupai sarang lebah. Rongga berdinding tersebut diberi nama sel. Dengan mikroskop modern kemudian dapat dilihat bahwa sel merupakan bahan kehidupan.
Pada tahun 1869, Frederich Miescher, seorang ahli biokimia berhasil memisahkan suatu zat dari inti sel. Zat ini sekarang diberi nama asam-dioksiribonukleat (DNA). DNA ini merupakan mata rantai antara zat bernyawa dan tidak bernyawa.
Pada tahun 1950, Maurice Wilkins, seorang ahli biofisika, mulai meneliti rahasia kehidupan yang menyangkut perbanyakan diri atau berkembang, dengan bantuan kristalografi sinar X, Wilkind berusaha menyingkap struktur DNA.
Pada tahun 1953, James Watson, seorang ahli biologi dan Francis Crick, seorang ahli fisika, dapat membuktikan bahwa struktur DNA berupa pilin rangkap yang dapat terbelah menjadi dua.

2.      Makrokosmos
 
Mulai sebelum mengenal huruf sampai dengan berkembangnya astronomi, manusia beruaha megenal alam semesta degan baik. Usaha itu antara lain:
·         Memberi nama benda-benda angkasa, dan menghormatinya sebagai dewa-dewa yang berpengaruh terhadap kehidupan makhluk bumi. Misalnya Dewa Matahari yang memberi cahaya dan tenaga, Dewi Venus sebagai dewi kecantikan.
·         Manusia membaca gerak-gerik langit, kemudian menentukan lamanya hari, bulan, dan tahun. Dengan memperhatikan letak bintang, perubahan letak bulan dan matahari, petani dapat menentukan musim bertanam, para pengembara dan nelayan dapat menentukan arah perjalanan.
·         Gallieo 91564-1642), seorang ahli mekanika dan dinamika, membuktikan untuk pertama kalinya bahwa Bumi hanya planet kecil diantara planet-planet yang lain. Dengan menggunakan teleskop ia dapat melihat bahwa Yupiter dikelilingi oleh empat bulan, sedang Bumi hanya mempunyai satu bulan.
·         Dengan dipengaruhi oleh ajaran Copernicus Keppler (1571-1830) mengemukakan tentang Hukum Keppel yang memperkuat ajaran heliocentris.


B.     Teori Terbentuknya Alam Semesta
Pendapat tentang terbentuknya alam semesta baru merupakan teori, yang meskipun sudah banyak penelitian dilakukan namun masih tetap dalam tingkat teori saja. Pada dasarnya ada dua pendapat tentang terbentuknya alam semesta ini.

1.      Teori keadaan tetap (steady state theory)
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Herman Bondi dan Thomas Gold. Teori ini berdasrkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta ini dimanapun dan bilamanapun selalu sama.
Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Dengan demikian teori ini secara singkat menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi teori ini beranggapan bahwa alam semesta tidak terhingga besarnya dan tidak terhingga tuanya (tnapa awal dan tanpa akhir).




 
2.      Teori dentuman besar (big-bang theory)
Teori ini berdasarkan asumsi bahwa ada suatu massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar. Karena adanya reaksi ini, kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat dan menjauhi pusat ledakan.










C.    Sistem Tata Surya

Surya adalah sebutan lain dari matahari. Jadi sistem tata surya berarti suatu sistem yang teratur pada matahari, dimana matahari sebagai induk (pusat peredaran) dan dikelilingi olrh prngikut-pengikutnya yaitu planet, satelit, asteroid, komet dan meteor. Semua pengikut matahari bergerak mengelilingi matahari dalam garis yang tertentu dibawah pengaruh gaya gravitasi matahari.
Matahari, bintang, planet, satelit, asteroid, komet, dan meteor yang berada dilangit, semuanya disebut benda langit. Semua benda langit yang termasuk dalam sistem tata surya tersebar diangkasa meliputi daerah sepanjang 12 triliun kilometer.


1)      Matahari
Matahari terbentuk dari awan gas hidrogen dan debu yang memadat menjadi sebuah bola gas raksasa yang sangat pijar. Matahari mempunyai semacam equator dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengahnya equatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek.
Matahari selalu berputar pada porosnya dengan waktu sekitar 1 bulan untuk satu kali putaran. Periode ini ekuatornya 25 hari, sedang dikutubnya 34 hari. Gaya gravitasi permukaan matahari kira-kira 28 kali gaya gravitasi Bumi, sehingga dengan gaya gravitasinya, matahari dapat mengatur peredaran planet, satelit dan pengikut-pengikut lainnya.

2)      Planet
Planet adalah sebuah benda langit yang tidak memiliki sumber cahaya sendiri, dan bergerak menjelajahi langit mengelilingi matahari dan garis edaran tertentu. Oleh karena itu planet disebut juga Si Penjelajah. Geral planet mengelilingi matahari, satu kali lintasan disebut orbit. Umumnya planet juga berputar pada porosnya (rotasi) berlawanan dengan arah jarum jam. Namun ada juga planet yang berputar dengan gerakan searah jarum jam, misalnya panet Venus. Sampai saat ini diketahui aa 9 planet yang menjadi pengikut matahari. Berdasarkan jarak planet terhadap matahari maka planet dapat dibagi dalm 2 kelompok, yaitu:
a.       Kelompok Planet Dalam : terdiri dari planet yang dekat dengan matahari, yang termasuk kelompok planet dalam adalah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.
b.      Kelompok Planet Luar : terdiri dari planet-planet yang jauh dari matahari, umumnya mempunyai ukuran yang sangat besar. Yang termasuk kelompok planet luar adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.

3)      Bumi
Mula-mula orang mengira bahwa bumi itu rata seperti talam. Bumi diketahui sebagai bola pertama kali kira-kira 400 ratus tahun yang lalu. Bumi berupa suatu benda hampir bulat sempurna yang jari-jarinya ± 6370 km pada katulistiwa. Permukaab bumi sebagian terdiri dari daratan dan sebagian dari lautan. Kira-kira 3/10 permukaan bumi berupa daratan, sedang 7/10-nya tertutup air. Kerak bumi terdiri dari batuan kristalin. Pusat bumi berupa zone bundar yang diliputi oleh teras luar dan teras dalam. Teras luar berwujud cairan tetapi teras dalamnya padat atau kristalin.
a.      Lapisan-lapisan Bumi

1.    Inti Bumi (Barisfer/Sentrofer)

Diduga, barisfer terdiri dari nikel dan besi, dan lapisan itu disebut nife (niccolum = nicel). Lapisan ini berjari-jari 3470 km. Berat jenis rata-ratanya 10. Diatas lapisan nife terdapat lapisan antar yang elastis. Susunan zatnya seperti batu meteorit dengan Berat jenis rata-rata 5, tebalnya kira-kira 1700 km.
Pengaruh panas matahri hanya terasa paling dalam 20 meter dibawah permukaan bumi. Setelah kedalaman 20 m, temperaturnya konstan. Tapi makin masuk kedalam bumi semakin panas. Umumnya tiap turun 33 meter temperatur naik 1ºC.

2.    Kulit Bumi (Lithosfer)
Kulit bumi adalah lapisan bagian atas, tebalnya ± 1200 km. Kulit bumi merupakan lapisan yang vital bagi manusia, berupa benua dan pulau-pulau. Terletak diatas lapisan perantaranya. Kulit bumi terdiri dari 2 lapisan, Lapisan Sima (Silicium dan Magnesium) dan Lapisan Sial (Silicium dan Alumunium).

3.    Lapisan Air (Hidrosfer)
Termasuk lapisan air ini adalah semua perairan yang berada dibumi, yaitu samudra, laut, danau, sungai, dan air tanah. Hidrosfer tidak seluruhnya menyelimuti bumi, tetapi 71% saja, sebagian besar terdiri dari samudra dan lautan. Hidrosfer sangat berpengaruh terhadap keadaan atmosfer, karena air yang menguap dari lautan membentuk awan dan hujan. Hal ini berlangsung berabad-abad membentuk siklus air.

4.    Lapisan Udara (Atmosfer)
Atmosfer adalah paisan udara atau gas yang menyelubungi bumi. Atmosfer termasuk bagian bumi dan karena pengaruh gaya berat, atmosfer ikut berputar bersama-sama bumi setiap hari dan beredar mengelilingi matahari setiap bulan.
Udara berlapis-lapis dan batas tiap lapisan ditentukan oleh peralihan temperatur yang mendadak. Tabel seluruh lapisan udara ± 1000 km. Berat jenisnya makin keatas makin mendekati nol. Bagian-bagian atmosfer antara lain, troposfer, stratosfer, ionosfer, dan dissipasifer.

b.      Teori tentang Terjadinya Bumi
1.      Teori Kant-Laplace (Hipotesis Kabut dari Kant-Laplace)
Tata surya terbentuk dari kondensi awan yang pernah merupakan kabut gas yang amat panas. Awan ini makin mendingin dan menyebabkan gerak putar yang makin cepat. Perputaran akan menyebabkan pendataran dibagian kutub-kutubnya, penimbunan materi dibagian katulistiwanya. Dari bagian katyulistiwa ini akan terjadi bagian dari massa asal. Bagian yang terlepas akan mengalami kondensasi dan menjadi padat, kemudian ikut berputar mengelilingi massa asl. Massa asal menjadi matahari, bagian yang terlepas dan menjadi padat tersebut kemudian menjadi planet, temasuk planet bumi.

2.      Teori Chamberlain dan Maulton
Teorinya dikenal dengan nama Teori Planetisimal. Di alam aya ada matahari asal. Sebuah bintang besar mendekati matahari asal tersebut sehingga terjadi gaya tarik yang kuat dari bintang tersebut terhadap matahari.
Di permukaan matahari akan terjadi ledakan-ledakan yang maha dahsyat yang berupa gas yang dilepaskan keluar matahari asal. Gas yang sudah lepas kemudian mengalami kondensasi sehingga menjadi massa padat yang disebut planetisimal. Bumi merupakan salah satu bentuk planetisimal.
3.      Teori Jean dan Jeffreys

Terjadi gelombang pasang pada permukaan matahari akibat gaya tarik bintang yang jauh lebih besar. Gelombang pasang ini menyerupai lidah raksasa di permukaan matahari, mengarah pada bintang besar. Lidah raksasa kemudian memadat dan pecah menjadi benda tersendiri yang disebut planet. Planet-planet baru ini berputar mengelilingi matahari dengan lintasan bentuk elip. Karena lintasan planet berbentuk elip maka suatu waktu planet mempunyai jarak terdekat dengan matahari. Matahari akan menarik massa planet tersebut sehingga terbentuklah satelit atau bulan yang berputar mengelilingi planet.


4.      Teori Alfred Wegener (Continental Drift)
Teori Wegener sering siebut sebagai teori Pergeseran Benua (Continental Drift). Garis besarnya adalah sebagai berikut: Benua-benua yang sekarang ada ( Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia) dulu menjadi satu merupakan super continent yang disebut Pangea.






ANALISIS
            Dalam perkembang Ilmu Pengetahuan Alam saat ini banyak muncul teori tentang terjadinya alam semesta, seperti misalnya mikrokosmos menjelaskan benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron sel dan sebagaianya. Dari pengetahuan tentang mikrokosmos menemukan bahwa ada DNA. DNA merupakan materi yang membentuk kromosom-kromosom dan juga merupakan informasi genetik yang tersimpan dalam tubuh makhluk hidup. Dari ditemukannya DNA didalam sebuah sel ini mendatangkan manfaat bagi kehidupan terutama dibidang Bioteknologi. Contohnya, seperti sidik jari DNA atau DNA fingerorinting dalam analisa forensik yang mempermudah pekerjaan polisi untuk menangkap kriminal. Sedangkan dari pengetahuan makrokosmos, manusia lebih berusaha mengenal alam semesta dengan baik, seperti para astronomis yang ada di dunia yang sengaja ingin mengetahui bahwa ternyata ada planet yang menyerupai bumi, ataupun menghormati benda-benda angkasa pada zaman dahulu yang dianggap sebagai dewa-dewa yang berpengaruh terhadap kehidupan di bumi, misalnya ada Dewa Matahari.
            Dari terori Big-bang (Dentuman Besar) menghasilkan materi dan energi serta ruang &waktu. Dalam waktu seper-triliunan detik, alam semesta memuai dengan kecepatan tak terukur mencapai besaran astronomi. Kemudian dari ekspansi materi tetap berlanjut secara lebih lambat sampai saat ini.
            Dari adanya sistem tata surya kita dapat mengetahui tentang benda benda yang ada di langit seperti, matahari, bintang, planet, satelit, asteroid, komet, dan meteor. Benda-benda langit itu berjalan pada porosnya. planet yang menjadi pengikut matahari ada 9 diantaranya, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Tapi sekarang banyak penelitian bahwa Pluto bukan termasuk dalam planet lagi.
            Bumi adalah planet ketiga di antara 9 planet yang beredar mengelilingi matahari, terbentuk ± 4.5 miliar tahun yang lalu. Pendinginan yang berlanjut menghasilkan 3 lapisan utama pada bumi yaitu Kerak bumi (crust), Mantel bumi, dan Inti bumi. Mantel bumi dan inti bumi tersusun atas logam cair dengan suhu yang sangat tinggi. Lapisan Bumi terdiri dari: Lithosfer (lithos = batu): Daratan, Hidrosfer (hidros = air): Lautan, Atmosfer: Udara, Atmosfer terdiri atas Troposfer, Stratosfer, dan Ionosfer.















Referensi:
HARMONI, ATI. 1992. PENGANTAR ILMU ALAMIAH DASAR (IAD). JAKARTA: GUNADARMA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar