Kamis, 21 April 2016

TUGAS IAD bagian 5

Pendahuluan
Organisasi di alam ini melaksanakan fungsinya dengan berbagai cara, sesuai dengan struktur dan dalam proses-proses yang menjadi ciri dari pembiakan, namun sebernarnya mempunyai dasar fungsi hidup yang sama. Pembiakan dapat berlangsung dengan dua cara yang sangat berbeda dan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan spesies, yaitu pembiakan secara aseksual dan seksual.












Materi
Perkembangbiakan Aseksual & Seksual

1.      Pembiakan Aseksual
Pembiakan aseksual adalah terjadinya pembentukan individu baru dari satu induk tanpa melalui proses penggabungan atau perpaduan antara dua sel kelamin. Kebanyakan organisme yang berbiak secara aseksual dapat pula berbiak secara seksual.


Termasuk dalam perkembangbiakan aseksual adalah:
a.    Pembelahan Kembar
Sel membelah membentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah sitoplasama yang sama. Dilakukan oleh hampir semua tumbuhan dan hewan tingkat rendah.
Contoh: Amoeba, Bakteri, ganggang.
b.   Kuncupan
Cara ini terdapat pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah. Inti sel membelah menjdi dua belah yang sama tetapi sitoplasmanya membelah tidak sama besar. Bagian kecil disebut kuncup.
c.    Pembentukan spora
Spora adalah sel yang sangat kecil, diliputi dinding selulosa yang keras, biasanya terkumpul dalam struktur pembiakan yang disebut sporangium atau kotak spora. Jika sporangium pecah, spora-spora yang sangat kecil itu akan terbawa angin atau ke tempat-tempat lain tanpa mengalami kerusakan. Jika spora jatuh di tempat yang sesuai maka akan tumbuh menjadi organisme baru.
Contoh: Bakteri, cendawan, lumut dan paku-pakuan
d.   Perkembangbiakan Vegetatif
Perkembangbiakan melalui salah satu organ dari tumbuh makhluk hidup itu yang kemudian diberi fungsi untuk reproduksi. Organ yang berfungsi reproduksi tersebut dapat berupa akar, batan, daun, atau umbi. Sebagian besar tumbuh mengikuti cara ini. Keuntungan cara perkembangbiakan vegetatif ialah akan didapat individu baru yang identik dengan induknya.
Misalnya:
*   Stek : Memotong bagian tanaman
Contoh :
-      Tunas umbi      : kentang, tales
-      Tunas daun      : cocor bebek
-      Rhizoma          : alang-alang
-       Daun              : alang-alang
-      Mata                : anggur
*   Mencangkok
*   Merunduk
*   Penyambungan atau grafiting
*   Okulasi

2.      Pembiakan Seksual

Cara ini berlaku untuk tumbuhan dan hewan. Individu baru dimulai dengan bersatunya dua sel dalm suatu proses pembuahan. Selama proses berlangsung, kedua nukleus dan sitoplasma bersatu. Dengan cara ini maka dapat dihasilkan banyak variasi dari sifat-sifat individu.
Dengan cara ini, hanya sel-sel khusus saja yang dapat bersatu dalam proses pembuatan. Sel-sel oni disebut gamet (Yunani, gamos = perkawinan). Pada beberapa organisme uniseluler, gamet berwujud seperti sel-sel lain dari speciesnya, sedangkan pada beberapa organisme multiseluler, gamer berbeda dari sel-sel lain dalam jumlah kromosomnya. Tetapi pada umunya, gamet tidak hanya dapat dibedakan dari sel-sel biasa, tetapi kedua sel dari pasangan yang yang bergabung juga jelas berbeda.
Sperma biasanya lebih kecil ukurannya, mengandung sedikit sekali makanan cadangan dan dapat bergerak. Gamet lain, yaitu ovum atau sel telur, umumnya lebih besar, mengandung banyak makanan cadangan dan tidak dapat bergerak.
Sel yang dihasilkan karena penggabungan dua gamet pada proses pembuahan disebut zigot. Pada organisme uniseluler, zigot adalah individu baru yang sempurna. Pada organisme multiseluler, zigot hanya satu permulaan. Dari zigot ini, individu baru berkembang melalui pembagian-pembagian sel secara mitosis, berulang-ulang. Tetapi pada beberapa spesies zigot membentuk selubung tebal yang tahan terhadap kekeringan. Dalam wujud ini zigot mungkin tetap dorman, yaitu keadaan “tidur” untuk beberapa waktu. Dalam beberapa spesies lainnya, zigot berkembang menjadi embrio tanpa masa istirahat, kemudian menjadi dewasa dengan melalui beberapa stadium muda.

a.    Pembiakan Seksual pada Tumbuh-Tumbuhan

Alat kelamin jantan disebut serbuk sari yang mengandung spermatozoon berada pada benang sari dan alat kelamin betina disebut putik mengandung ovum atau sel telur. Pada alat kelamin jantan maupun alat kelamin betina sebenarnya kebanyakan tumbuh, berada dalam satu tempat yaitu bunga. Namun karena waktu masaknya tidak bersamaan maka sulit terjadi penyerbukan dan pembuahan sendiri. Penyerbukan pada tumbuhan dapat berlangsung dengan bantuan angin, serangga, dan bantuan manusia.


b.   Pembiakan Seksual pada Hewan

Pada hewan terjadi pembuahan secara aktif, dikenal adanya musim atau masa kawin. Masa kawin atau masa kelamin adalah masa teretentu yang tapat bagi hewan untuk melaksanakan perkembangbiakan. Hewan mengenal masa birahi, baik jantan maupun betina berperilaku yang menunjukkan bahwa sudah siap melaksanakan perkawinan.
Pembuahan pada hewan dapat terjadi dua macam:
*   Ekstern atau pembuahan diluar tubuh
*   Intern atau pembuahan didalam tubuh










Analisis
Perkembangbiakan secara seksual yaitu dilakukan melalui perkawinan yang melibatkan 2 makhluk hidup, seperti yang terjadi pada manusia, hewan. Sedangkan perekembangbiakan secara aseksual tidak melibatkan individu lain, karena tidak melalui perkawinan. Misalnya yang terjadi pada bakteri atau amoeba. Ia membelah selnya sendiri untuk mempertahankan jenisnya. Kemudian terjadi pada kebanyakan tumbuhan. Mereka bereproduksi secara tidak kawin.
Masing-masing dari cara perkembangbiakan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari perkembangbiakan secara seksual, yaitu adanya komunikasi dalam proses reproduksinya itu sendiri, adanya bantuan dari pasangan dalam membentuk keturunannya hingga mendidik anaknya berdua. Itu yang terjadi jika pada manusia. Tidak seperti halnya pada tumbuhan yang tidak bisa melakukan hal serupa. Adapun kelemahan dari perkembangbiakan secara seksual, yaitu keterkaitan yang erat antara 2 individu yang hendak bereproduksi ini dengan calon keturunannya (faktor genetik). Biasanya kekurangan yang terdapat pada orang tuanya, dapat terjadi dan diturunkan kepada anaknya.
Perkembangbiakan aseksual adalah proses reproduksi dimana keturunan timbul dari orang tua tunggal, dan mewarisi gen dari satu orang tua. Perkembangbiakan aseksual misalnya membelah diri, tunas (reproduksi), reproduksi vegetatif, fragmentasi, sporogenesis, partenogenesis, dan apomiksis.




Sumber : Harmoni, A. (1992). Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Jakarta: Universitas Gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar